Loading...

Prokami wilayah dan Salima Wilayah Maluku Utara Gelar Skrining kesehatan Penyakit Tidak Menular

Pada Senin (8/8) 2022, Prokami wilayah berkolaborasi dengan Salima Wilayah menggelar kegiatan skrining kesehatan kelompok beresiko dan lansia penyakit tidak menular di Maluku Utara.

Akhir-akhir ini wabah penyakit menular terus menerus menjadi ancaman kesehatan global, bagaimana tidak. Setalah hampir 3 tahun Corona menyebar dan hingga kini masih menjadi acamanan. Datang lagi berita mengenai wabah cacar monyet yang baru-baru ini di sebut sebagai ancaman kesehatan global oleh WHO.

Selain itu Indonesia Masih memiliki tantangan kesehatan lain yaitu Penyakit tidak menular (PTM). Selama Pandemi COVID-19 penderita penyakit tidak menular (PTM) menjadi ancaman komorbid yang mengakibatkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Bahkan sebelum Pandemi pun PTM menjadi tantangan tersendri dalam masalah kesehatan.

Melansir dari website Badan kesehatan dunia (WHO), ada beberapa fakta mengenai PTM. Penyakit ini diperkirakan telah membunuh 41 juta orang setiap tahun, setara dengan 71% dari semua kematian secara global.

Sedangkan berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia diperkirakan sedikitnya ada 1,4 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit tidak menular. Kebanyakan penyakit tidak menular bersifat menahun.

Inilah yang menjadi dasar kegiatan Prokami dan Salima wilayah Maluku Utara. Kegiatan skrining ini di targetkan kepada para lansia dan kelompok beresiko atau orang orang yang rawan terkena penyakit tidak menular. Di Indonesia

Penyakit Tidak Menular (PTM) utama seperti Diabetes Melitus, jantung iskemik, kanker menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Sebagian besar penyandang PTM tidak menyadari dirinya menderita PTM, karena penyakit tidak menular sering muncul tanpa gejala, jika ada gejalapun sering diabaikan yang berdampak pada lambatnya penanganan sehingga berpotensi terjadinya komplikasi bahkan kematian.

Kegiatan skrining ini juga mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan deteksi dini minimal satu tahun sekali. Jika diketahui sudah dalam kondisi PTM, maka segera bisa mendapatkan pengobatan untuk menjaga kondisi agar tetap terkontrol dan bisa hidup produktif.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*