Ungkapan mencegah lebih baik daripada mengobati seringkali kita dengar, bahkan kita ucapkan. Namun, banyak juga di antara kita yang lalai sehingga baru merasakan betul ungkapan tersebut ketika sedang sakit. Selain masalah biaya yang dikeluarkan cukup besar, juga sangat mengganggu aktifitas atau pekerjaan kita.
“Baginya manusia ada malaikat yang selalu menjaganya bergiliranm dari depan dan belakang nya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan
]’{[mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah diri meraka sendiri. Dan apabila Allah’p menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. “ (QS : Ar-Rad ayat 11)
Untuk itulah, diperlukan pengetahuan dan pelaksanaan dari beberapa perilaku sehat dalam keluarga, agar keluarga kita dapat terhindar dari penyakit atau agar tetap sehat. Dengan keluarga yang sehat, maka diharapkan dalam keluarga kita saling menumbuhkan rasa cinta dan mampu beraktifitas dengan optimal serta menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia. Perilaku-perilaku sehat dalam keluarga yang sangat perlu dilaksanakan adalah :
1. Menggunakan air bersih.
Syarat air bersih adalah tidak berwarna dan tidak berbau, serta kita perlu melakukan test di laboratorium untuk mengetahui kualitas air bersih di rumah atau lingkungan kita. Yang dimaksud dengan air bersih disini bukan berarti air yang bisa diminum, tetapi merupakan air yang dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari keluarga kita seperti mencuci, memasak dan membersihkan lingkungan. Dari air bersih yang kita miliki, untuk dapat diminum haruslah dimasak terlebih dahulu agar kuman-kuman yang ada dalam air bersih tersebut dapat dihilangkan. Sehingga air yang kita minum akan menyehatkan dan tidak menimbulkan penyakit.
2. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun serta menggosok gigi.
Perilaku mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun haruslah menjadi kebiasaan karena dengan mencuci tangan dapat membunuh kuman-kuman yang menempel dalam tangan kita. Suatu keharusan dalam mencuci tangan adalah sebelum–sesudah makan dan sesudah buang air besar, setelah memegang barang kotor, sebelum menyajikan makanan, setelah korek-korek kuping, mulut, dan hidung. Lengkapi dengan perilaku menggosok gigi secara rutin setiap hari minimal sebanyak 2 kali, di waktu pagi dan malam hari.
3. Menggunakan jamban sehat dan alas kaki.
Usahakan dalam rumah keluarga kita harus tersedia jamban yang sehat yang dapat dipergunakan setiap saat. Yang kita kenal dan kita maksud dengan jamban sehat adalah model leher angsa, di mana model ini menghindari kemungkinan kontak antara tinja dengan lalat. Pada leher angsa ini terisi air, hingga bau tinja juga tidak bisa keluar. Pembiasaan perilaku untuk buang air besar di tempat jamban yang sehat pada keluarga kita termasuk serta membiasakan menggunakan alas kaki (seperti sandal atau sepatu) saat beraktifitas.
4. Memberantas jentik di rumah, minimal sekali seminggu.
Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dan lain-lain yang dilakukan secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur).
5. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Kita harus lakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, di mana yang dimaksud dengan aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis aktivitas fisik yang bisa dilakukan bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun,kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga dan membawa belanjaan. Atau bisa juga berupa olah raga, yaitu: push-up, lari ringan, bermain bola,berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness dan angkat beban/berat.
6. Makan buah dan sayur setiap hari.
“Wahai manusia ! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. “(QS : Al-Baqarah ayat 168)
Biasakanlah pada keluarga kita untuk memakan buah dan sayur, karena pada buah dan sayur banyak mengandung vitamin, serat, dan anti-oksidan yang sangat penting untuk kesehatan tubuh kita. Lakukan proses pembersihan buah dan sayur dengan baik dan benar sebelum dimakan agar kandungan zat yang bermanfaat bagi tubuh kita tidak terbuang. Biasakanlah agar jangan jajan sembarangan di sepanjang tempat.
7. Tidak merokok dan minum beralkohol.
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan Carbon Monoksida (CO). Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah, sedangkan Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. Dan CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati. Janganlah menjadi perokok aktif dan menyebabkan terjadinya perokok pasif pada lingkungan kita, terutama lingkungan rumah. Hindari pula minum beralkohol karena dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh kita.
8. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Ketika seorang ibu akan melahirkan, maka sebaiknya proses melahirkannya / persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganannya dikhawatirkan berisiko besar dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.
9. Memberi ASI (Air Susu Ibu) pada bayinya.
Setelah proses persalinan berjalan dengan lancar dan selamat ibu serta bayinya, maka segera lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) berupa pemberian ASI yang pertama kali ke luar, disebut dengan kolostrum. Dan ibu memberikan ASI selama 2 tahun dengan dukungan penuh dari suami dan keluarganya.
ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, karena selain kandungan gizi sempurna, juga mengandung “anti-body” suatu senyawa untuk melawan antigen atau penyakit infeksi.Dalam ASI terkandung sangat banyak zat-zat yang memberikan kesehatan serta menghindari penyakit dan keadaan yang dapat membahayakan bagi si bayi dan ibu. Diharapkan, pemberian ASI saja pada bayi oleh ibunya dilaksanakan minimal selama 6 bulan atau disebut dengan ASI Eksklusif.
10. Pantaulah pertumbuhan dan perkembangan balita.
Pada bayi berumur dibawah lima tahun (balita) yang ada dalam keluarga kita haruslah dipantau pertumbuhan dan perkembangannya.Memantau pertumbuhan balita dapat dilihat dari penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan tiap bulannya.
Secara mudah hal ini dapat dilakukan dengan cara membawa balita kita ke Posyandu terdekat di rumah kita secara rutin tiap bulannya, di mana akan dilakukan penimbangan dan pengukuran yang hasilnya akan dimasukkan kedalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Selain itu, manfaat KMS juga akan mengingatkan kapan harus dilakukan imunisasi pada balita kita dan melihat perkembangan balita.
11. Lakukan ”medical chek up”.
Sebaiknya, kita pernah melakukan ”medical chek up” di fasilitas kesehatan yang berstandar untuk mengetahui kondisi kesehatan kita secara menyeluruh. Kadangkala secara gejala belum terlihat ada penyakit, namun ketika melakukan ”medical chek up” baru diketahui terdapat beberapa hasil yang mengindikasikan kita mengalami penyakit tertentu. Karena itulah kita dapat melakukan pengobatan atau tindakan secara dini atas penyakit tersebut agar tidak menjadi lebih berbahaya diwaktu yang akan datang. Lakukan ”medical chek up” secara rutin, paling tidak 2-3 tahun sekali. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah Allah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12. Segeralah memeriksakan ke dokter apabila kurang sehat.
Apabila dirasakan kondisi kita kurang sehat dan sudah dilakukan pengobatan yang sederhana atau tradisional tetapi tidak mengalami perbaikan, sebaiknya segera memeriksakan ke dokter terdekat. Janganlah menunda memeriksakan diri ke dokter, dikhwatirkan apabila terlambat akan dapat menyebabkan kesakitan lebih lanjut dan bahkan kematian.
Ingatlah sebuah hadist yang berbunyi, “Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
(dr. Yahmin Setiawan, MARS – Dirut Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, Ketua Bidang Upaya Pelayanan Kesehatan Islami Prokami Banten) ,