Loading...

Kabar buruk kembali terdengar dari negara tercinta, belum usai semangat kemerdekaan dan kebahagian diatasnya. Tetapi sudah bertubi-tubi berita menyedihkan terdengar. Kini ramai diberbagai portal berita dan sosial media laporan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung.

KPA Kota Bandung mencatat, sebanyak 5.943 orang warga kota Bandung mengidap penyakit HIV/AIDS.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemkes) kasus HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama sebelas tahun terakhir tepatnya 2009-2019, jumlah kasus HIV di Indonesia mencapai puncaknya pada tahun 2019, yaitu sebanyak 50.282 kasus.

Sedangkan dari data Kementerian Kesehatan, data 28 Puskesmas dan layanan kesehatan di Kota Bandung mencatat bahwa pengidap HIV/AIDS ini dibagi menjadi beberapa kelompok.

  • Kelompok mahasiswa yang terinfeksi sebesar 6,97 persen atau 414 kasus ini bukanlah penyumbang terbesar kasus HIV/AIDS di Bandung.
  • Melainkan kelompok pekerja swasta yang menjadi penyumbang terbanyak kasus HIV/AIDS di Bandung sebanyak 31 % atau sekitar 1842 kasus.
  • Kelompok lain yang juga termasuk dalam penyumbang kasus HIV adalah keompok Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 664 kasus

Penyebab dan Dampaknya

Menurut Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi, faktor yang mendominasi masyarakat di Kota Bandung mengidap penyakit tersebut ialah perilaku seksual seperti halnya gonta-ganti pasangan. Dan yang menjadi dugaan ialah tertular dari suaminya yang bergonta-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan kondom.

“Nggak pakai pengaman jajannya (hubungan seksual tanpa pengaman selain dengan istrinya),” melansir dari detikJabar, Selasa (23/8/2022).

“Sumber datanya dari Puskesmas, jadi siapa pun yang tes HIV di Kota Bandung ada 86 Faskes, nanti datanya diambil melalui KTP-nya dimasukin datanya, jadi ketahuan alamatnya di mana, dia tinggal di mana, segala macem,” lanjut Sis Silvia Dewi.

Penularan yang saat ini terjadi peningkatan adalah mereka yang berada di kelompok usia produktif 20-29 tahun.

Menurutnya ada faktor pemicu serius yang membuat kasus HIV/AIDS di Bandung meningkat. Salah satu faktor yang memicu peningkatan penularan virus HIV/AIDS adalah perilaku seksual yang bergonta-ganti pasangan

Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data melalui dokumen Kota Bandung dalam Angka Tahun 2022. Menyebutkan bahwa luhan anak usia dini di Kota Bandung, Jawa Barat, dinyatakan positif HIV/AIDS.

Data pada 2021 menyebutkan, kasus kumulatif HIV/AIDS pada anak bertambah menjadi 78 orang. Rinciannya, 17 anak berusia 1-4 tahun, 15 anak berusia 5-14 tahun, dan 46 anak berusia 15-19 tahun.

‘‘Orang-orang tecinta yang berada disekitar kitalah yang paling terdampak, tanpa tahu menahau virus berbahaya ini sudah bersarang di dalam tubuhnya.’’

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*