oleh : dr. Annisa Karnadi
Bayi adalah manusia kecil yang tubuhnya sangat sibuk bertumbuh.
Setelah mengalami 5-10% penurunan berat lahir, dia harus kembali ke berat lahir semula dalam waktu 7-10 hari (wajib dalam waktu 2 minggu). Dia akan tumbuh 2 kali berat lahir selama 6 bulan, 3 kali berat lahir selama 1 tahun dan 4 kali berat lahir dalam waktu 2 tahun.
Oleh sebab itu, bayi dikaruniai kemampuan makan dalam bentuk gerak refleks untuk memenuhi target pertumbuhannya.
Bayi lahir sehat cukup bulan akan memiliki refleks mencari puting (rooting), refleks hisap dan refleks menelan. Sehingga saat ada yg menyentuh bibir atau pipinya dia akan membuka mulut sambil mencari cari subjek yg menyentuhnya. Saat ada sesuatu yang menyentuh langit-langit mulut, dia akan otomatis menghisapnya. Saat ada cairan yang mengisi rongga mulut, dia akan otomatis menelannya.
Refleks ini dominan dalam rentang umur 0 – 6 bulan, sehingga makanan bayi saat ini adalah makanan yang cair.
Pada umur 5 bulan, bayi baru belajar menggerakkan sendi rahang naik-turun menciptakan gerakan mengunyah yang masih kasar. Pada saat ini pula gag reflex berpjndah dari bagian tengah lidah ke bagian 1/3 belakang lidah. Refleks menjulurkan lidah menolak benda padat yang memasuki mulutnya juga sudah mulai menghilang. Sehingga bayi umur 6 bulan akan memakan makanannya dengan gerakan menghisap dan sangat belum siap mengunyah makanan padat! Makanan yang tepat untuknya adalah makanan lumat dan cair.
Mulai umur 7 bulan bayi baru bisa membersihkan sendok menggunakan bibirnya, menggigit dan mengunyah makanan. Mulai umur 8 bulan bayi bisa menggerakkan lidah ke samping dan mendorong makanan ke bagian gigi-geliginya. Sehingga umur 8 bulan ibu baru bisa mengenalkan makanan finger food. Umur 9-10 bulan adalah periode kritis mengenalkan makanan semi-padat sehingga tekstur makanan dinaikkan menjadi lembek seperti nasi tim, cincang halus dan tanpa disaring lagi.
Umur 12 bulan bayi telah memiliki rahang yang stabil dan mulai mampu melakukan gerakan rotasi pada sendi rahang sehingga dia sudah lebih canggih dalam mengunyah makanan. Pada saat ini bayi telah mampu mengolah makanan berserat sehingga bayi siap untuk memakan makanan keluarga.
Jika ibu ingin bayi bisa memanfaatkan energi dan zat gizi secara optimal dari makanan yang dihidangkan untuk MPASI, maka sebaiknya berikan makanan yang tepat sesuai pertumbuhan dan perkembangan sistema saraf dan oro-motorik bayi.
Sumber:
Nelson Essenstials of Pediatrics
WHO Complementary Feeding of Young Children In Developing Country: a review of current scientific knowledge