Deteksi dini virus COVID-19 atau virus Corona sangat penting untuk dilakukan di masa-masa seperti ini. Dengan deteksi dini, kita dapat menghindari sekaligus memutus rantai penyebaran virus COVID-19 ke orang-orang di sekitar kita. Saat ini, PCR swab dan rapid test adalah jenis tes yang umum dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus COVID-19 atau tidak. Namun, beberapa saat lalu WHO (World Health Organization) telah menyetujui rapid antigen sebagai tes yang juga bisa dipergunakan untuk mendeteksi virus COVID-19. Pada akhirnya, masyarakat dibingungkan dengan perbedaan PCR swab, rapid test dan rapid antigen. Untuk menjawab hal ini, mari kita bedah perbedaan dan definisi dari ketiganya!
PCR Swab
Swab adalah salah satu metode tes pendeteksi virus COVID-19 menggunakan alat khusus seperti kapas lidi yang diusapkan pada rongga nasofaring atau orofaring untuk mendapatkan lendir yang akan digunakan sebagai sampel.
Sedangkan PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah salah satu jenis pemeriksaan yang berguna untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk virus COVID-19. Hingga saat ini, tes PCR merupakan tes yang paling direkomendasikan oleh WHO untuk mendiagnosis virus COVID-19.
Meskipun hasil dari tes ini memerlukan waktu yang lebih lama, tes PCR memiliki tingkat akurasi yang paling tinggi. Umumnya, tes PCR dilakukan pada orang yang telah dinyatakan reaktif pada saat rapid test atau bagi orang yang telah mengalami gejala infeksi virus COVID-19 seperti batuk, pilek, demam, terganggunya indra penciuman, serta sesak napas.
Rapid Test
Rapid test adalah sebuah metode tes menggunakan alat cartridge untuk mengambil darah dari vena di ujung jari kita sebagai sampel. Rapid test berfungsi untuk mendeteksi antibodi dalam tubuh ketika terinfeksi virus. Sesuai dengan namanya, hasil dari rapid test ini dapat langsung diketahui dalam jangka waktu singkat yang umumnya hanya membutuhkan sekitar 15 menit.
Rapid Antigen
Saat seseorang terinfeksi virus COVID-19, maka sistem kekebalan tubuh mereka akan mengenali virus tersebut sebagai antigen. Tes rapid antigen ini akan mendeteksi adanya antigen tersebut di dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan tes rapid antigen lebih akurat daripada rapid test biasa yang hanya mendeteksi antibodi, karena tes rapid antigen bisa mendeteksi langsung keberadaan antigen virus corona pada sampel, yang berasal dari saluran pernapasan.
Perbedaan PCR swab, Rapid Test, Rapid Antigen
Setelah mengetahui definisi dari ketiga metode tes tersebut, berikut beberapa perbedaan PCR swab, rapid test, dan rapid antigen:
- Lama waktu pemeriksaan
PCR swab membutuhkan waktu yang lebih lama (sekitar 1 hari) dibandingkan dengan rapid test ataupun rapid antigen yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15 – 30 menit setelah pengambilan sampel.
- Tingkat akurasi
Pemeriksaan PCR swab memiliki tingkat akurasi yang paling tinggi dalam mendeteksi Covid-19. Kemudian Rapid Antigen memiliki tingkat akurasi sedikit di bawah PCR Swab. Dan yang terakhir Rapid test, tingkat akurasi cukup rendah karena pada rapid tes antibodi, yang dideteksi adalah keberadaan antibodi dalam darah. Pada kebanyakan kasus COVID-19, keberadaan antibodi dalam darah pengidap COVID-19 umumnya baru muncul pada beberapa hari atau pekan kedua setelah terinfeksi virus.
- Sampel yang digunakan
Sampel yang digunakan untuk PCR swab dan rapid antigen adalah lendir di rongga nasofaring atau orofarings. Sedangkan untuk rapid test menggunakan sampel darah yang diambil di vena pada ujung jari kita.
Itulah definisi dan perbedaan dari PCR swab, rapid test, dan rapid antigen. Segera deteksi dini virus COVID-19 jika Anda merasa mengalami gejala-gejalanya atau jika Anda merasa sudah melakukan kontak dengan seseorang yang terindikasi positif terinfeksi virus COVID-19. Penanganan virus COVID-19 yang tepat dan akurat dapat menyelamatkan hidup Anda dan orang-orang di sekitar Anda