Menurut sebuah penelitian, latihan fisik akan mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer sebesar 50 persen. Olahraga teratur juga dapat memperlambat kerusakan lebih lanjut pada mereka yang sudah mulai mengalami gangguan kognitif.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak penelitian yang menunjukkan hubungan antara aktivitas fisik terhadap terpeliharanya fungsi kognitif atau pengurangan risiko penyakit neurodegeneratif. Sebagai contoh adalah penelitian Larson et al yang melibatkan 1.740 orang dewasa di atas usia 65 tentang pengaruh frekuensi kegiatan fisik (misalnya, berjalan, hiking, bersepeda, berenang) terhadap kejadian demensia. Setelah dilakukan follow up sampai 6,2 tahun, terdapat 158 subjek yang mengalamai demensia. Ternyata orang yang berolahraga lebih dari tiga kali per minggu akan mengalami risiko 34% lebih rendah terdiagnosis demensia dibandingkan mereka yang berolahraga kurang dari tiga kali per minggu. Beberapa penelitian observasional juga menunjukkan bahwa pada orang tua yang tetap aktif melakukan latihan fisik akan berpengaruh terhadap pemeliharaan fungsi kognitif.
Jika seseorang tidak punya waktu khusus untuk olahraga, beberapa aktivitas harian bisa dilakukan sebagai kegiatan berolahraga. Usahakan melakukan aktivitas sederhana untuk menambah aktivitas gerak sehari-hari. Misalnya parkir di tempat yang agak jauh dari tempat tujuan, naik-turun tangga dan tidak menggunakan lift, serta membawa sendiri barang bawaan bisa sebagai alternatif pengganti kegiatan olahraga. Hal-hal ringan seperti ini jika rutin dilakukan bisa membuat lebih aktif bergerak. Namun begitu masih banyak orang yang enggan melakukannya.
Adapun tips untuk merencanakan dan melakukan olahraga antara lain:
- Menyadari bahwa olahraga penting bagi kesehatan tubuh dan otak.
- Membuat target untuk melakukan sedikitnya 30 menit latihan aerobik sebanyak lima kali per minggu. Selain itu juga melakukan aktifitas berjalan, berenang, atau kegiatan lain yang dapat memacu jantung. Bahkan kegiatan rutin seperti berkebun, bersih-bersih rumah, atau mencuci baju juga bisa sebagai bagian dari olahraga ringan.
- Latihan ketahanan menahan beban berat tidak hanya meningkatkan massa otot, tetapi juga membantu menjaga kesehatan otak. Menggabungkan latihan aerobik dengan latihan kekuatan lebih baik daripada melakukan salah satunya saja. Bagi yang berusia lebih dari 65 tahun, menambahkan sesi latihan kekuatan otot 2-3 kali setiap minggu secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer sampai 50 persen.
- Latihan yang baik meliputi keseimbangan dan koordinasi. Cedera kepala karena jatuh risikonya akan meningkat seiring bertambahnya usia, yang pada gilirannya akan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia. Latihan keseimbangan dan latihan koordinasi dapat membantu agar tetap lincah dan tidak mudah jatuh. Misalnya dengan melakukan latihan Yoga, Tai Chi, dan latihan menggunakan cakram keseimbangan atau bola keseimbangan.
- Membiasakan kegiatan yang sudah direncanakan tersebut selama satu bulan. Diperlukan waktu sekitar 28 hari agar rutinitas baru bisa berubah menjadi kebiasaan. Setelah lebih dari waktu ini, latihan dan olahraga rutin akan terasa terbiasa dan alami. Selain itu, diusahakan untuk menulis tujuan pencapaian target olahraga pada kalender latihan dan dipajang di tempat yang mudah dilihat.
- Lindungi kepala ketika berolahraga. Studi menunjukkan bahwa trauma kepala pada setiap kondisi dalam aktifitas kita secara signifikan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer, termasuk juga benturan berulang dalam kegiatan olahraga seperti sepak bola, tinju, cedera jatuh dari sepeda, atau kecelakaan sepeda motor. Untuk menghindari itu semua sekaligus melindungi otak, gunakan secara benar helm olahraga, sabuk pengaman, dan alat perlindungan lain ketika berolahraga. Hindari kegiatan yang mengganggu konsentrasi seperti menggunakan ponsel dan headset saat mengemudi.
- Selain untuk mencegah terhadap penyakit Alzheimer dan demensia, olahraga teratur juga bermanfaat untuk :
- Mengurangi stress
- Meningkatkan suasana hati
- Meningkatkan memori
- Meningkatkan energi
*****
from Kesehatan Muslim http://ift.tt/1rCECmq