Loading...

Selama bulan suci ramadhan, memiliki perubahan pola makan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh individu. Hal ini bisa disebabkan oleh konsumsi makanan dalam porsi besar dalam dua waktu,  sahur dan berbuka. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dalam tubuh, dan bisa memberikan efek terhadap kesehatan seseorang.

Berikut ulasan dari dr.Eka Ginanjar, SPPD, KKV.

Mengurangi Kadar lemak darah

Lemak merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah. Lemak dapat menyusup ke dalam lapisan pembuluh darah yang rusak dan menyebabkan aterosklerosis, yaitu penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Penelitian yang dilakukan oleh Mohsen Nematy (2012) menyimpulkan bahwa terdapat perubahan dari profil lemak dan perbandingan lemak baik dan lemak jahat selama puasa di bulan ramadan, Kadar kolesterol darah menurun dari 193,4±51 mg/dl menjadi 184,3±42 mg/dl setelah Ramadan, begitu pula dengan kadar trigliserida yang menurun dari 4.5±1 mg/dl menjadi 3,9±1 mg/dl dan lemak jahat, yaitu LDL. Selain, itu didapatkan pula peningkatan dari lemak baik yaitu HDL setelah puasa Ramadan.

Mengurangi Stress

Dapat dilakukan dengan mendekatkan diri ke Allah SWT sehingga mendapatkan ketenangan batin.

Mengontrol Tekanan darah tinggi

Pada orang dengan tekanan darah tinggi, jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah dibanding dengan orang normal. Hal ini bisa menyebabkan jantung kelelahan, dan dapat terjadi pembesaran dan penebalan otot jantung, hingga gagal jantung. Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan pembuluh darah otak pecah sehingga terjadi stroke hemoragik. Selama bulan Ramadan, terdapat penurunan tekanan darah pada orang yang berpuasa, yaitu penurunan tekanan darah sistolik dari 132.9±16 mmHg menjadi 129.9±17 mmHg, sedangkan pada tekanan darah diastolik, tidak terdapat penurunan berarti.

Menurunkan Obesitas

Penelitian yang dilakukan oleh Shariatpanah menunjukkan bahwa perubahan pola makan menjadi dua kali sehari selama bulan Ramadan dapat memperbaiki kondisi  pada penderita diabetes. Homosistein merupakan salah satu asam amino yang terdapat dalam tubuh, dan peningkatan homosistein darah merupakan salah satu faktor risiko seseorang terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Walaupun tidak signifikan, namun terdapat penurunan kadar homosistein darah saat seseorang berpuasa.

Membantu Stop Rokok

Menurunkan Obesitas

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko bagi banyak. Penurunan berat badan dan indeks massa tubuh bisa ditemukan dan bisa tidak ditemukan pada orang yang berpuasa, hal ini bisa disebabkan oleh asupan kalori yang tidak menurun secara signifikan selama puasa.

Puasa yang aman bagi penderita penyakit jantung

Puasa ramadan aman untuk dilakukan bagi orang dengan penyakit jantung, asalkan penyakit yang dideritanya terkontrol dan tidak dalam kondisi akut. Makan secukupnya saja dan tidak melakukan “balas dendam” saat berbuka akan membantu meringankan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, dibarengi dengan olahraga dan aktifitas sepertia biasa yang di contoh oleh Rasulullah SAW.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*